Tulisan pertama ini sengaja saya beri judul islamku dan
islamu, hal ini karena saya ingin mencoba menuangkan pemikiran berdasarkan
pengalaman selama ini mengarungi samudera “islam”. Islam merupakan salah satu
agama samawi yang diturunkan kepada rasul generasi terakhir yaitu nabi Muhammad
SAW, islam ada sekitar abad ke 6 masehi dan menjadi salah satu agama dengan
penganut terbesar diseantero jagad ini.
Islam merupakan kalimat yang sangat lekat dengan telinga saya sejak saya kecil, karena semenjak kecil orang tua saya slalu mendengungkan kalimat-kalimat
ini dengan harapan kelak saya menjadi imam, minimal melanjutkan perjuangan ayah saya dirumah. Didaerah tempat saya terlahir memang kepedulian masyarakat tentang islam berangsur-angsur naik, hal ini terbukti dari
semakin banyaknya orang tua yang mengutus putra-putranya untuk pergi kepesantren, memang anak pesantren bukan satu-satunya faktor yang dapat membuktikan kemajuan keagamaan disuatu daerah, namun keberadaan anak-anak pesantren pastilah akan sedikit banyak mempengaruhi keadaan keagamaan suatu desa yang notabenya masih awam dalam hal keagamaan. Cerita tentang daerahnya disambung nanti saja ya J.
Islam merupakan kalimat yang sangat lekat dengan telinga saya sejak saya kecil, karena semenjak kecil orang tua saya slalu mendengungkan kalimat-kalimat
ini dengan harapan kelak saya menjadi imam, minimal melanjutkan perjuangan ayah saya dirumah. Didaerah tempat saya terlahir memang kepedulian masyarakat tentang islam berangsur-angsur naik, hal ini terbukti dari
semakin banyaknya orang tua yang mengutus putra-putranya untuk pergi kepesantren, memang anak pesantren bukan satu-satunya faktor yang dapat membuktikan kemajuan keagamaan disuatu daerah, namun keberadaan anak-anak pesantren pastilah akan sedikit banyak mempengaruhi keadaan keagamaan suatu desa yang notabenya masih awam dalam hal keagamaan. Cerita tentang daerahnya disambung nanti saja ya J.
Ilmu agama pertama kali saya dapatkan dari orang tua saya,
kemudian diusia 3 tahunan saya ikut-ikut paman saya yang kebetulan mengajar di
TPA, di TPA inilah saya belajar dari banyak ustad dan ustadah baik lulusan
sekolah formal maupun formal plus pesantren ataupun yang murni mencari sendiri
dari satu tokoh ketokoh lainya, hingga
hal itu menjadi rutinitas sampai saya lulus SD. Semuanya berjalan seperti biasa
setiap hari, hingga suatu saat ketika saya tidak ingat tepatnya, mungkin masih
awal sekolah dasar, bibiku tiba-tiba dikabarkan mondok, padahal baru kelas 4
SD, hal itu membuat hatiku terbesit untuk mengikuti beliau, namun keingan itu tertunda
hingga lulus SD. Lulus dari SD saya melanjutkan petualangan baru, hal ini agak
berbeda dari yang biasanya yaitu melihat islam versi dunia pesantren, dari
sinilah banyak pengalaman yang kemudian menakar kuat menjadi ideology islam
saya hingga saat ini. Lulus dari pesantren, (entah lulus apa tidak wong aslinya
tidak boleh pindah, dan indikatornya bukan ijazah) saya melanjukan petualangan
yang benar-benar berbeda dari apa yang saya lihat semenjak lahir, iya
diuniversitas ini saya melanglang buana melihat islam sejara plural dan penuh
warna, tidak ada lagi yang bisa mengintimidasi dan berklakar “saya adalah standar
kebenaran islam”, karena semua punya standar masing-masing. meski tidak lagi
mesantren dan tidak pula berstatus mahasiswa yang jurusan islam, tapi perhatian
saya tentang islam dan pernak-perniknya tidak luntur begitu saja. Itu sekelumit
ringkasan pengalaman keislaman, untuk pemikiran setelah menelan pengalaman,
akan berlanjut di part berikutnya……bersambung….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar